Blog

APA ITU WAWANCARA DAN NARASUMBER

Pengertian Definsi Arti Wawancara adalah percakapan antara pewawancara dan orang yang diwawancarai, di mana pewawancara mencari balasan dari orang yang diwawancarai. Menurut para pakar, Wawancara diambil dalam berbagai situasi seperti untuk prosedur seleksi, rekrutmen, riset pasar, survei. Umumnya Wawancara dapat terbagi dari jenis berikut: 1. Formal: wawancara dalam lingkungan formal misalnya: Wawancara kerja. 2. Informal: Wawancara Informal lebih merupakan obrolan. 3. Terstruktur: Pewawancara yakin apa yang harus dibahas dalam semua poin wawancara, dan membawa wawancara ke arah tertentu. 4. Tidak terstruktur: Wawancara tanpa arah, tanpa format yang ditentukan sebelumnya. 5. Terbuka: Pertanyaan wawancara tidak diputuskan sebelumnya, mereka dibentuk berdasarkan jawaban sebelumnya. 6. Ditutup: Pertanyaan sudah diputuskan. 7. Wawancara satu lawan satu: Ini adalah jenis di mana ada satu pewawancara dan satu orang yang diwawancarai atau disebut Narasumber. 8. Wawancara kelompok: Dalam wawancara semacam itu, apakah ada panel yang melakukan wawancara, atau sekelompok orang yang diwawancarai diwawancarai bersama. Jenis wawancara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan situasi yang berbeda. Baca terus untuk definisi dan arti dari lebih banyak istilah yang dimakud dengan Wawancara, pewawancara dan Narasumber dari apa pendapat para ahli. pengertianartidefinisidari.blogspot.com: APA YANG DIMAKSUD DENGAN WAWANCARA Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah aktivitas untuk mengumpulkan data mencakup pengertian baik itu dari narasumber oleh pewawancara dengan sebenar-benarnya. Kegiatan wawancara adalah langkah penting dilakukan bertujuan memperoleh informasi yang valid. Kegiatan dalam wawancara minimal dilakukan oleh dua orang, baik itu dengan metode terstrukur ataupun tak terstruktur, namun dialog harus berarti. Wawancara dapat didefinisikan sebagai metode komunikasi tatap muka untuk mengetahui beberapa informasi tentang calon pekerja potensial. Ini adalah proses mengumpulkan beberapa informasi apakah para kandidat menyukai pekerjaan itu atau tidak. Dalam proses ini, pencari kerja diundang untuk tampil di papan wawancara dengan catatan kualifikasi akademik dan kualifikasi lainnya yang relevan. Wawancara umumnya dilakukan oleh satu anggota komite, beberapa manajer di tempat yang berbeda, dan beberapa orang duduk di dewan. Wawancara adalah percakapan di mana pertanyaan diajukan dan jawaban diberikan. Dalam bahasa umum, kata “wawancara” mengacu pada percakapan satu lawan satu dengan satu orang yang bertindak dalam peran pewawancara dan yang lainnya dalam peran orang yang diwawancarai. Pewawancara mengajukan pertanyaan, orang yang diwawancara menjawab, dengan peserta bergiliran berbicara. Wawancara biasanya melibatkan transfer informasi dari orang yang diwawancarai ke pewawancara, yang biasanya merupakan tujuan utama wawancara, meskipun transfer informasi dapat terjadi di kedua arah secara bersamaan. Seseorang dapat membedakan suatu wawancara yang melibatkan komunikasi dua arah dengan aliran informasi satu arah, seperti pidato atau orasi. Wawancara biasanya dilakukan secara langsung dan tatap muka, meskipun teknologi komunikasi modern seperti Internet telah memungkinkan terjadinya percakapan di mana pihak-pihak dipisahkan secara geografis, seperti dengan perangkat lunak konferensi video, dan wawancara telepon dapat terjadi tanpa kontak visual. Wawancara hampir selalu melibatkan percakapan lisan antara dua pihak atau lebih, meskipun dalam beberapa kasus “percakapan” dapat terjadi antara dua orang yang mengetik pertanyaan dan jawaban bolak-balik. Wawancara dapat berkisar dari percakapan yang tidak terstruktur atau bebas dan berakhir tanpa ada rencana yang telah ditentukan sebelumnya dengan pertanyaan yang sudah diatur sebelumnya, hingga percakapan yang sangat terstruktur di mana pertanyaan-pertanyaan spesifik muncul dalam urutan tertentu. Mereka dapat mengikuti beragam format; misalnya, dalam wawancara tangga, jawaban responden biasanya memandu wawancara berikutnya, dengan tujuan mengeksplorasi motif bawah sadar responden. Biasanya pewawancara memiliki beberapa cara untuk merekam informasi yang diperoleh dari orang yang diwawancarai, seringkali dengan menulis dengan pensil dan kertas, kadang-kadang menyalin dengan perekam video atau audio, tergantung pada konteks dan tingkat informasi dan lama wawancara. Wawancara memiliki durasi waktu, dalam arti bahwa wawancara memiliki awal dan akhir. Menurut Para Ahli Pengertian Teknik Wawancara (Interview) menurut Esterberg dalam Sugiyono 2013 Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) Pengertian Wawancara menurut Setyadin dalam Gunawan 2013 Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik. Setyadin dalam Gunawan (2013:160) Dari pengertian para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa Interview (wawancara) secara umum adalah adalah percakapan antara pewawancara dan orang yang diwawancarai (Narasumber), di mana pewawancara mencari balasan dari orang yang diwawancarai. Jenis-Jenis Teknik wawancara bukan seperti dulu. Sekarang Anda harus bersaing dengan berbagai jenis pertanyaan dan format. Berikut adalah tiga jenis wawancara yang mungkin Anda hadapi dan bagaimana mempersiapkannya. 1. Wawancara Telepon Pengusaha ingin melakukan hal-hal murah hari ini, begitu banyak melakukan interview melalui telepon dengan bantuan Internet. Kelebihan: Anda dapat menyiapkan catatan dan menyimpannya di depan Anda saat berbicara. Jadi akan sangat memudahkan Anda selama proses maka itu merupakan nilai tambah yang besar! Kelemahan: Seringkali sulit pada orang yang mengandalkan berbicara dengan orang hidup untuk mendapatkan energi. Strategi: Ada harapan bagi orang-orang yang membutuhkan waktu untuk melakukan pemanasan atau yang suka membaca wajah pewawancara ketika mereka berbicara. Sekitar 10 menit sebelum wawancara, pergi ke tempat yang tenang, tutup mata Anda, dan visualisasikan saat ketika Anda benar-benar berhasil dalam sesuatu. 2. Wawancara Kasus Wawancara kasus adalah penyiksaan penyaringan yang banyak digunakan untuk posisi konsultasi, keuangan dan eksekutif. Masalah: Wawancara kasus menguji kemampuan Anda untuk memecahkan masalah dan berpikir di sudut tanpa memiliki data nyata di depan Anda. Pertanyaan seperti, “Mengapa sekolah libur?” atau “Berapa meter jarak kelas dengan ruang kepala sekolah?” ini hanya contoh. Kadang-kadang masalah bisnis ataupun sekolah disajikan, seperti yang berikut: “Toyota sedang mempertimbangkan untuk merilis model baru. Masalah apa yang perlu dipikirkan perusahaan?” Strategi: Hampir tidak mungkin untuk menjadi pemikir yang logis yang memiliki pengetahuan bisnis dalam semalam jika Anda belum memilikinya. 3. Wawancara Perilaku Di zaman ego yang meningkat dan produksi kreatif yang “berlanjut”, wawancara perilaku melibatkan banyak pertanyaan “tunjukkan” yang tidak masuk akal. Masalah: Pengusaha ingin memiliki bukti untuk mendukung klaim yang mungkin berlebihan. Strategi: Sebagai narasumber jangan pernah berpikir untuk mengatakan, “Saya memiliki keterampilan berorganisasi yang hebat,” tanpa memiliki dua atau tiga contoh ketika Anda menggunakan keterampilan itu. Dalam perusahaan wawancara adalah bagian integral dari proses rekrutmen. Kontak satu-ke-satu dapat memberikan kesan mendalam tentang bagaimana seorang kandidat akan melakukan pekerjaan. Mendapatkan hasil maksimal dari wawancara adalah kombinasi persiapan, pertanyaan apa yang sesuai dan mendengarkan. Metode Wawancara Wawancara berbeda dari kuesioner karena melibatkan interaksi sosial. Tidak seperti kuesioner, peneliti perlu pelatihan tentang cara wawancara (yang membutuhkan biaya). Para peneliti dapat mengajukan berbagai jenis pertanyaan yang pada gilirannya menghasilkan berbagai jenis data. Misalnya, pertanyaan tertutup memberi orang tanggapan yang pasti, sedangkan pertanyaan terbuka memungkinkan orang untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dengan kata-kata mereka sendiri. Terkadang peneliti menggunakan jadwal wawancara. Ini adalah serangkaian pertanyaan yang disiapkan yang dirancang untuk ditanyakan persis seperti kata-kata. Jadwal wawancara memiliki format standar yang berarti pertanyaan yang sama ditanyakan kepada setiap orang yang diwawancarai dalam urutan yang sama. Cukup sering wawancara akan direkam oleh peneliti dan data ditulis sebagai transkrip (akun tertulis dari pertanyaan dan jawaban wawancara) yang dapat dianalisis di kemudian hari. Pewawancara harus memastikan bahwa mereka memberikan perhatian khusus ketika mewawancarai kelompok-kelompok rentan, seperti anak-anak. Misalnya, anak-anak memiliki rentang perhatian yang terbatas dan untuk alasan ini wawancara yang panjang harus dihindari. Juga bahasa yang digunakan pewawancara harus sesuai dengan kosakata kelompok orang yang sedang dipelajari. Misalnya, peneliti harus mengubah bahasa pertanyaan agar sesuai dengan latar belakang sosial usia responden / tingkat pendidikan / kelas sosial / etnis dll. Wawancara dapat dilakukan dimana saja. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan siapa yang kita ajak wawancara. Di dalam wawancara tentu terjadi dialog antara pewawancara bersama narasumber. Dialog tersebut hendaknya dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Pewawancara dengan narasumber hendaknya dapat menjalin komunikasi dengan baik serta dapat mencipatakan suasana yang baik pula. Sebagai contoh; Selain wawancara kerja, kita dapat melakukan wawancara tentang peraturan lalu lintas dengan seorang polisi. Dalam hal ini tentu polisi adalah tokoh yang paling tepat untuk diwawancarai. Polisi akan lebih memahami berbagai peraturan lalu lintas karena polisi berkecimbung di dalamnya. Kita dapat menanyakan berbagai hal tentang berbagai informasi ingin kita peroleh terkait dengan peraturan lalu lintas. Kita dapat melakukan wawancara di tempat kerja / kantor polisi yang ada di daerah kita. Kita harus tetap sopan ketika berada di kantor polisi juga menaati peraturan yang ada. Harus dicatat bahwa wawancara mungkin bukan metode terbaik untuk digunakan untuk meneliti topik sensitif (contohnya. Pembolosan di sekolah, diskriminasi dll.) Karena orang mungkin merasa lebih nyaman mengisi kuesioner secara pribadi. APA ITU PEWAWANCARA Pewawancara adalah orang yang memberikan pertanyaan kepada seorang narasumber. Ini artinya pewawancara-lah yang ingin mendapatkan informasi dari orang yang mengerti akan suatu permasalahan atau kejadian. Pewawancara melakukan wawancara kepada narasumber dengan tujuan untuk informasi tentang hal yang dingin diketahuinya. Ini mencakup pengertian bahwa Pewawancara berarti orang yang melakukan tanya jawab dengan narasumber dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Artinya dalam Wawancara atau interview adalah suatu percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara ialah untuk memperoleh informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya yang dilakukan oleh pewawancara tersebut. APA ITU NARASUMBER Narasumber (bahasa Inggris: Interviewee) adalah orang ahli atau mengetahui informasi sesuai dengan bidangnya. Seorang pewawancara hendaknya berlaku sopan terhadap narasumber. Ini artinya bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancarapun hanya seputar informasi yang ingin digali. Orang yang diwawancarai disebut sebagai narasumber adalah orang yang menjawab pertanyaan selama wawancara sedangkan pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan selama wawancara. Narasumber dalam proses Wawancara adalah percakapan di mana pertanyaan diajukan dan jawaban diberikan. Dalam bahasa umum, kata “wawancara” mengacu pada percakapan satu lawan satu dengan satu orang yang bertindak dalam peran pewawancara dan yang lainnya dalam peran orang yang diwawancarai. Pewawancara mengajukan pertanyaan, orang yang diwawancara menjawab, dengan peserta bergiliran berbicara. Wawancara biasanya melibatkan transfer informasi dari orang yang diwawancarai ke pewawancara, yang biasanya merupakan tujuan utama wawancara, meskipun transfer informasi dapat terjadi di kedua arah secara bersamaan. Seseorang dapat membedakan suatu wawancara yang melibatkan komunikasi dua arah dengan aliran informasi satu arah, seperti pidato atau orasi. Wawancara biasanya dilakukan secara langsung dan tatap muka, meskipun teknologi komunikasi modern seperti Internet telah memungkinkan terjadinya percakapan di mana pihak-pihak dipisahkan secara geografis, seperti dengan perangkat lunak konferensi video, dan wawancara telepon dapat terjadi tanpa kontak visual. Wawancara hampir selalu melibatkan percakapan lisan antara dua pihak atau lebih, meskipun dalam beberapa kasus “percakapan” dapat terjadi antara dua orang yang mengetik pertanyaan dan jawaban bolak-balik. Wawancara dapat berkisar dari percakapan yang tidak terstruktur atau bebas dan berakhir tanpa ada rencana yang telah ditentukan sebelumnya dengan pertanyaan yang sudah diatur sebelumnya, hingga percakapan yang sangat terstruktur di mana pertanyaan-pertanyaan spesifik muncul dalam urutan tertentu. Mereka dapat mengikuti beragam format; misalnya, dalam wawancara tangga, jawaban responden biasanya memandu wawancara berikutnya, dengan tujuan mengeksplorasi motif bawah sadar responden. Biasanya pewawancara memiliki beberapa cara untuk merekam informasi yang diperoleh dari orang yang diwawancarai atau narasumber, seringkali dengan menulis dengan pensil dan kertas, kadang-kadang menyalin dengan perekam video atau audio, tergantung pada konteks dan tingkat informasi dan lama wawancara. Wawancara memiliki durasi waktu, dalam arti bahwa wawancara memiliki awal dan akhir. Kegiatan wawancara memerlukan berbagai persiapan, seperti daftar pertanyaan untuk narasumber dan berbagai perlatan yang diperlukan untuk wawancara. Sebelum melakukan wawancara hendaknya pewawancara membuat janji terlebih dahulu dengan narasumber. Hal ini untuk mencegah terjadinya bentrok jadwal yang dimiliki narasumber. Berikan salam sebelum wawancara dan sampaikan tujuan melakukan wawancara dengan baik. Ucapkan terimakasih setelah selesai melakukan wawancara sebagai bentuk penghargaan. APA PERBEDAAN PEWAWANCARA DAN NARASUMBER Orang yang disebut narasumber : Orang yang diwawancarai (menjawab pertanyaan) Pewawancara: Orang yang melakukan wawancara (menanyakan pertanyaan) Orang yang diwawancarai atau narasumber berarti istilah pewawancara terkait. Sebagai kata benda perbedaan antara orang yang diwawancarai dan pewawancara adalah bahwa pewawancara mencakup pengertian orang yang mewawancarai sedangkan orang yang diwawancarai adalah seseorang yang diwawancarai; penerima wawancara; biasanya yang menjawab pertanyaan. KESIMPULAN Dalam bahasa umum, kata “wawancara” mengacu pada percakapan empat mata antara pewawancara dan orang yang diwawancarai. Pewawancara mengajukan pertanyaan yang ditanggapi oleh orang yang diwawancarai, biasanya sehingga informasi dapat ditransfer dari orang yang diwawancarai atau narasumber ke pewawancara (dan audiens wawancara lainnya). DAFTAR PUSTAKA PENGERTIANARTIDEFINISIDARI.BLOGSPOT.COM: Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D,.Bandung: CV. Alfabeta.