Blog

Akhir Pandemi COVID19 Menurut Prediksi Para Ilmuwan

Teori 3: Tersedia vaksin untuk menghentikan penularan

Hingga saat ini, belum tersedia vaksin yang dapat membawa pandemi COVID-19 menuju akhir. Pengembangan vaksin masih terus dilakukan dan para peneliti terkendala oleh waktu, biaya, serta risiko efek samping pada pasien.

Kendati demikian, upaya pengembangan vaksin SARS belasan tahun lalu kini menjadi bekal bagi para peneliti dalam membuat vaksin COVID-19. Berkat hal ini, proses pengembangan vaksin mungkin akan memakan waktu yang lebih singkat.

Beberapa perusahaan obat-obatan internasional kini bahkan berlomba-lomba dalam mengembangkan vaksin COVID-19. Ada yang mengembangkannya dari kode genetik virus, dan ada pula yang menguji obat yang sudah tersedia untuk melihat pengaruhnya.

Menurut Anthony Fauci, pimpinan pusat penyakit infeksi di National Institutes of Health, pengembangan vaksin COVID-19 mungkin bisa berjalan dengan cepat sehingga dapat membawa akhir dari pandemi ini.

Selama menanti munculnya vaksin, masyarakat dapat melindungi diri dari risiko infeksi melalui upaya pencegahan. Langkah paling sederhana yang bisa dilakukan saat ini adalah mencuci tangan secara rutin menggunakan air bersih dan sabun.

Kemungkinan akhir pandemi COVID-19 di Indonesia

Kasus COVID-19 di Indonesia selama satu bulan terakhir telah mencapai 2.491 jiwa. Namun, jumlah orang yang terinfeksi diperkirakan lebih banyak lagi. Physical distancing adalah langkah terbaik untuk menghambat laju penularan.

Akhir Maret lalu, beberapa alumnus Departemen Matematika Universitas Indonesia menggunakan sebuah model matematika sederhana guna memprediksi akhir pandemi COVID-19. Mereka mengungkapkan tiga skenario yang mungkin terjadi di Indonesia.

Berikut gambarannya:

1. Skenario 1: semua orang beraktivitas tanpa jaga jarak
Pada skenario ini, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Semua orang menjalani kegiatan seperti biasa, tempat-tempat umum dibuka, dan tidak ada langkah pencegahan.

Puncak pandemi kemungkinan terjadi tanggal 4 Juni 2020 dengan 11.318 kasus baru. Jumlah total kasus positif mencapai ratusan ribu kasus. Akhir pandemi COVID-19 baru terlihat pada akhir Agustus hingga awal September.

2. Skenario 2: ada kebijakan, tapi masyarakat kurang disiplin
Sudah ada kebijakan untuk menjaga jarak, tetapi kebijakan kurang tegas dan kurang strategis. Masyarakat juga tidak disiplin menjalankan physical distancing. Indonesia kurang-lebih sedang berada pada kondisi ini.

Puncak pandemi kemungkinan terjadi tanggal 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru. Jumlah total kasus positif mencapai 60.000 kasus. Pandemi mulai mereda pada akhir Juni atau awal Juli.

3. Skenario 3: kebijakan tegas dan masyarakat disiplin
Mulai 1 April, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam membatasi interaksi antarmanusia. Masyarakat disiplin menjalankan physical distancing dan tetap berada di rumah.

Pada skenario ini, puncak pandemi kemungkinan terjadi tanggal 16 April dengan 546 kasus baru. Jumlah total kasus positif mencapai 17.000. Akhir pandemi COVID-19 mulai terlihat pada akhir Mei atau awal Juni.

Waspada, COVID-19 Bisa Menular Sebelum Gejala Muncul