Blog

5 Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli

Jakarta – Kebudayaan lahir dan berkembang dalam sistem kehidupan masyarakat. Ada berbagai macam definisi tentang kebudayaan. Mulai dari buah dari pikiran manusia hingga ciptaan hidup dari suatu bangsa.

Ilmu seputar kebudayaan dan perilaku manusia dipelajari dalam Antropologi. Menurut ilmu Antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan cara belajar, dikutip dari buku Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya oleh Tedi Sutardi.

Pengertian Budaya Menurut Para Ahli
Para ahli mendefinisikan kebudayaan dalam bahasa yang beragam. Mulai dari hasil karya, rasa, dan cipta, hingga keseluruhan sistem gagasan manusia. Dikutip dari buku Antropologi SMA/MA Kelas XI oleh Yuni Sare, berikut pengertian kebudayaan menurut para ahli:

1. Edward Burnett Tylor ( )
Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Bronislaw Malinowski ( )
Malinowski mendefinisikan kebudayaan sebagai penyelesaian manusia terhadap lingkungan hidupnya serta usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan tradisi yang terbaik. Dalam hal ini, Malinowski menekankan bahwa hubungan manusia dengan alam semesta dapat digeneralisasikan secara lintas budaya.

3. Clifford Geertz ( )
Antropolog ternama dunia Clifford Geertz mengatakan kebudayaan merupakan sistem keteraturan dari makna dan simbol-simbol. Simbol tersebut kemudian diterjemahkan dan diinterpretasikan agar dapat mengontrol perilaku, sumber-sumber ekstrasomatik informasi, memantapkan individu, pengembangkan pengetahuan, hingga cara bersikap.

4. Roger M. Keesing ( )
Roger mendefinisikan makna kebudayaan melalui dua pendekatan, adaptif dan ideasional. Kebudayaan menurut pendekatan adaptif merupakan kontes pikiran dan perilaku. Sedangkan, menurut pendekatan ideasional kebudayaan adalah semata-mata sebagai konteks pikiran.

5. Koentjaraningrat ( )
Antropolog asal Indonesia ini mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar.

Kebudayaan Menurut Pendiri Negara
Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia (RI), Moh Hatta mengatakan, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Dikutip dari buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M) oleh Faisal Ismail, Moh Hatta yang dikenal sebagai lulusan sarjana Muslim tersebut memasukkan agama sebagai unsur kebudayaan.

Menurutnya, dengan beragama manusia akan hidup dengan senang. Rasa senang yang muncul akibat agama itulah yang membuat bapak proklamator kemerdekaan ini memasukkan agama sebagai bagian dari kebudayaan.

Pendapat tersebut disampaikan Hatta dalam Kongres Kebudayaan Pertama tahun 1948 di Magelang. Berikut cuplikan pidato Hatta:

“Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Kebudayaan banyak sekali macamnya. Menjadi pertanyaan apakah agama itu suatu ciptaan manusia atau bukan. Keduanya bagi saya bukan soal. Agama adalah juga suatu kebudayaan karena dengan beragama manusia dapat hidup dengan senang. Karenanya saya katakan agama adalah bagian daripada kebudayaan…”

Nah, itulah pengertian kebudayaan menurut para ahli dan pendiri negara. Sehingga, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa merupakan definisi menurut Moh Hatta, salah satu bapak pendiri negara.

Simak Video “Pendamping Ungkap Agama Farel Prayoga”
[Gambas:Video 20detik]
(kri/lus)